Selasa, 27 September 2011

PUISI SEHAT

                                                                                                                                                                              Senin, 26 September 2011

RUMAHKU ISTANAKU

Dari kerikil dan bebatuan
Dari kayu dan peralatan
Terangkai bentuk kokoh berdiri

Menghalau panas,dan terik sang surya
Meredam dingin, angin membeku

Menjadi tempat cinta terjalin
Menjadi tempat cita terikrar
Menjadi saksi sebuah perdebatan
Menjadi saksi sebuah perdamaian

Disini, aku ada,….tinggaL
Disini aku berdiri, tegar

Menyelimuti jiwa, menerangi gelap
Membalut luka dan menyembuhkan duka

Disini,aku tertawa..riang
Dan menangis, haru

Juga jerit sikecil merdu, memecah hening siang
Dan memecah sunyi malam

Disini aku berpijak tumpu, dan berbaring lemas
Dari yang serba menjadi serbi
Dari yang titik menjadi hampar
Begitu damai, engkau rupawan
Melindungi dan memeluki, aku erat.

Dari awal terbit, sampai akhir tenggelam
Sabar menunggu dan menanti pasti…
Tiada lelah dan tak pernah dahaga
Atau bahkan marah apalagi murka
Setia dalam bentuk,pasti dalam guna
Itulah engkau, rumahku tercinta.

                                                                                            by; JUSMAN MARBUN



                                                                                                                                                               Selasa, 02 September 2011


AKU hanya AKU

Ketika peluru menembus kulitku,
Aku hanya tersenyum, malu

Ketika Halilintar menyambar tubuhku,
Aku hanya terkaget dan kemudian tersipu

Ketika Ombak menghantam perahuku,
Aku hanya diam dan terpaku

Dan ketika Topan Badai menerpaku,
Aku hanya tertawa dan kemudian membisu

Ketika pusaran badai menelanku,
Meluluh lantakkan aku,
Aku tidak menangis dan tidak mengaduh
Aku tidak mengeluh dan mengharu biru
Aku juga tidak berteriak dan memekik pilu
Semua kulalui tanpa ragu.

Sekedar aral, dan badai
Sekedar semak juga belukar
Sekedar caci dan juga maki
Sekedar masalah dan juga problema

Tak berarti pasti
Tak bermakna arti
Semua kulewati, sekali lagi
Tanpa pilu, ratap dan haru

Lelah juga tak mengusikku
Letih pun tak menggangguku
Karena aku terus maju,
Dan berpacu dalam waktu

Tapi suatu ketika
Aku ternyata hanyalah aku
Berpikir tentang sisi lain hidupku
 

Kalau aku hanyalah aku
Manusia biasa yang bukan apa apa
 

Aku hanyalah aku
Yang sebenarnya punya sisi pilu, juga kelabu
Dan bisa membuat aku layu
 

Hanya ternyata kembali aku berpikir
Kalau aku hanyalah aku
Yang tidak bisa selalu tertancap paku
Yang bisa meneteskan airmata kelu
Dan juga menangis haru.

Karena aku hanyalah sesosok tubuh
Berselimut jiwa yang juga bisa rapuh
Sayu, dan akhirnya layu
 

Maklumilah aku,
Karena aku hanyalah aku.
Dan kecil dihadapan Tuhanku




by ;Jusman marbun
 
 

1 komentar: